Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah
Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan
ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah
karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan
metode penulisan yang baku.
Hal-hal yang
harus ada dalam karya ilmiah antara lain :
1. Karya tulis ilmiah memuat
gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran. Keindahan karya tulis ilmiah
terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya. Kerangka
pemikiran dituangkan dalam sistematika dan notasi.
2. Karya tulis ilmiah terdiri
dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung kerangka pemikiran yang teratur.
3. Karya tulis ilmiah harus
mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan
mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
4. Karya tulis ilmiah terdiri
dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan)
dan argumentasi (alasan).
Karya ilmiah
adalah suatu karya tulis yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan dilakukan
berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu
penelitian.
Karya tulis
ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam tulisan tersebut harus
memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur
pemikiran dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam
metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan
operasionalisasi dari metode keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir
yang melatarbelakangi langkah-langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode
keilmuan.
Dari
berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki
persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
a.Karya
tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan
aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b.Karya
tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat
terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni
mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas.
c.Karya
tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara
terkendali, konseptual dan prosedural.
d.Karya
tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang
indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e.Karya
tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian
berdasarkan suatu hipotesis
f.Karya
tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing
pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi
fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh
bersifat emotif.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dalam menulis karya ilmiah memerlukan persiapan yang dapat
dibantu dengan menyusun kerangka tulisan. Di samping itu, karya tulis ilmiah
harus menaati format yang berlaku.
Ciri – Ciri Karya Tulis Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada
4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
a. struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat,
biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian
inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan
simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut
gagasan tersebut.
b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti,
penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
c. sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah
objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua.
d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
e. Objektif.
Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan
data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan
berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa
pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
f. Netral.
Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap
pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik
kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan
yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
g. Sistematis.
Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan
sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan,
klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
h. Logis.
Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang
digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan
suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud
membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
i. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam
karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan
atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan
sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan
hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.
j. Bersifat kritis dan analitis
k. Memuat konsep dan teori
l. Menggunakan istilah dengan tepat dan definisi
yang uniform.
m. Rasional
Jenis atau Macam Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah dapat dilihat dari bentuk penyajian
(bahasa) dan kajiannya. Dari segi bentuk penyajiannya, sebagian karya tulis
ilmiah memang disajikan ilmiah teknis yang umumnya dipahami oleh kalangan
tertentu. Karya tulis seperti ini disebut karya tulis ilmiah akademis atau
pendidikan. Biasanya karya tulis seperti ini dimaksudkan untuk kepentingan
akademis. Sebagian lagi ditulis untuk kepentingan publikasi yang dapat dipahami
oleh banyak orang. Karya tulis ini tidak terlalu banyak menggunakan istilah
teknis dan menggunakan bahasa yang familiar dan populer. Karya tulis ilmiah
semacam ini disebut karya tulils ilmiah populer. Sedangkan dari segi kajiannya,
karya tulis ilmiah dapat diangkat dari penelitian ilmiah yang dilakukan. Tetapi
sebagian lagi tidak berasal dari penelitian ilmiah,tetapi hanya gagasan konseptual
atau telaah kritis.
A. MAKALAH
Makalah merupakan salah satu jenis karya tulis ilmiah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan perkuliahan makalah sering sekali digunakan. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa menandemnya dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasrakan kenyatan dan kemudian ditandemkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana. Dilihat dari cara berpikir, makalah dapat dibedakan menjadi dua macam : makalah hasil berpikir deduktif dan makalah hasil berpikir induktif. Makalah hasil berpikir deduktif membahas masalah atas dasar kajian teori tertentu. Dengan kata lain makalah jenis ini menerapkan teori tertentu untuk memecahkan masalah yang dipilihnya. Jika Anda menulis makalah jenis ini, maka kita harus berangkat dari teori tertentu dan menerapkan dalam pembahasan masalah. Hal itu berbeda dengan makalah hasil berpikir induktif. Makalah jenis ini membahas masalah dengan menyajikan deskripsi gejala, fakta dan data dari pengamatan di lapangan. Gejala fakta dan data tersebut diperbincangkan sesuai masalah yang dipilih, kemudian disimpulkan. Simpulan itu kemudian dibandingkan dengan teori yang relevan. Jadi makalah induktif diawali oleh pengamatan empiris, pembahasan hasil pengamatan, penarikan simpulan, dilanjutkan dengan pembandingan dengan teori yang relevan.
Contoh :
Dari pengalaman proses belajar mengajar di kelas, Anda
mencatat bahwa pujian yang Anda berikan kepada siswa atas belajar mereka
ternyata mengubah perilaku dan sikap mereka terhadap mata pelajaran bahasa
Indonesia. Siswa lebih antusias dan semangat dalam belajar bahasa Indonesia dan
akhirnya hasil belajar pun semakin meningkat. Segala data, fakta, dan gejala
yang berkaitan dengan pemberian pujian dan segala akibatnya anda catat.
Kemudian dalam penulisan makalah Anda menggunakan data, fakta tersebut untuk
membahas pengefektifan pengajaran bahasa Indonesia dengan pemberian pujia. Anda
berkesimpulan bahwa pujian dapat meningkatkan efektifias pembelajaran bahasa.
Simpulan itu kemudian diperbandingkan (baca : didiskusikan) dengan teori pembelajaran
yang mengatakan bahwa pemberian pujian diperlukan untuk meningkatkan kemahiran
bahasa si pembelajar.
B. SKRIPSI
B. SKRIPSI
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
C. TESIS
Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dalam bidang studi tertentu. Tesis berasal dari kata Thesis berarti pernyataan atau kesimpulan teoretis yang diajukan serta ditunjang oleh argumentasi ilmiah dan referensi-referensi yang diakui secara ilmiah, yang dibuat oleh seorang kandidat Magister. Tesis disusun oleh kandidat Magister secara mandiri pada akhir masa studi dan merupakan salah satu syarat mencapai gelar Magister. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi. Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.
D. DISERTASI
disertasi ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis.
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah
mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari
profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis
mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
E. Artikel Ilmiah
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
E. Artikel Ilmiah
artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk
dimuat dalam jurnal ilmiah atau buku kumpulan artikel ilmiah yang ditulis
dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah. Artikel
ilmiah dapat berupa hasil penelitian maupun gagasan ilmiah (review). Hasil penelitian ataupun gagasan / pemikiran ilmiah akan lebih
bermanfaat apabila telah diaplikasikan ataupun disampaikan kepada publik. Jurnal ilmiah merupakan
suatu sarana yang efektif
untuk mempublikasikan hasil penelitian
bagi
kalangan yang lebih luas atau publik.
Artikel ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan jurnal yang dituju. Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk /patokan yang harus diikuti jika ingin naskah kita dimuat di dalamnya. Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umumnya tidak lebih dari 15 halaman, sudah termasuk gambar dan tabel. Dengan demikian, hanya hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature Review). Hal-hal yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan dalam Pendahuluan (Introduction Background). Pemilihan dan pemilahan menjadi amat penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak kasus, metode dibuat seringkas-ringkasnya oleh penulis.
F. Artikel Imiah Populer
Artikel ilmiah seyogyanya dirancang dengan menyesuaikan petunjuk penulisan jurnal yang dituju. Hampir semua jurnal ilmiah mengeluarkan petunjuk /patokan yang harus diikuti jika ingin naskah kita dimuat di dalamnya. Jumlah halaman artikel dalam jurnal biasanya dibatasi dan umumnya tidak lebih dari 15 halaman, sudah termasuk gambar dan tabel. Dengan demikian, hanya hal-hal yang sangat perlu saja yang dapat dimuat dalam halaman yang jumlahnya terbatas tersebut. Kebanyakan jurnal tidak menghendaki Tinjauan Pustaka (Literature Review). Hal-hal yang berkaitan dengan survei pustaka dipadukan dalam Pendahuluan (Introduction Background). Pemilihan dan pemilahan menjadi amat penting dalam penulisan artikel ilmiah. Dalam banyak kasus, metode dibuat seringkas-ringkasnya oleh penulis.
F. Artikel Imiah Populer
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
Contoh:
Kata ilmiah, Kata populer
Analogi, Kiasan
Anarki, Kekacauan
Bibliografi, Daftar pustaka
Biodata, Biografi singkat
Definisi, Batasan
Diskriminasi, Perbedaan perlakuan
Eksentrik, Aneh
G. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
H. Resensi
Resensi ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan dengan penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.
I. Kritik
kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan. Kritik dari bahasa Yunani kritikos yang berarti `hakim’. Kritik sebagai bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.
J. Esai
Esai adalah suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu yang coba dinilainya. Esai semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.
K. Laporan
ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.
Apa
Itu Karya Tulis Ilmiah ?
Karya tulis ilmiah
adalah :
karya tulis yang
memiliki karakteristik keilmuan dan memenuhi syarat keilmuan, yaitu: Isi kajian
berada pada lingkup pengetahuan ilmiah. Menggunakan metode berpikir ilmiah.
Sosok tulisan keilmuan Jenis-jenis karya tulis ilmiah
Buku Pelajaran
Dikatakan sebagai karya
tulis ilmiah di bidang pendidikan karena memiliki kebenaran ilmiah dan disusun
dengan landasan teori tertentu.
Makalah
Makalah
adalah sebuah karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang
mencakup dalam ruang lingkup permasalahan.
Ciri-ciri makalah
Merupakan hasil kajian
literatur atau hasil laporan pelaksanaan kegiatan lapangan mengenai suatu
permasalahan. Mendemonstrasikan pemahaman teoritik dan kemampuan menerapkan
prosedur, prinsip dan teori yang berhubungan dengan permasalahan Menunjukkan
kemampuan pemahaman isi dan berbagai sumber yang digunakan. Mendemonstrasikan
kemampuan menyusun berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintesis yang
utuh. Makalah yang sering digunakan dalam karya tulis ilmiah Common
paper, makalah yang dibuat secara deskriptif dan dengan mengemukakan
berbagai aliran dan pendapat serta diperlukan argumentasi untuk mempertahankan
suatu aliran atau pendapat tersebut. Position paper, makalah yang dibuat
untuk menunjukkan penguasaan pengetahuan serta di pihak mana penulis berdiri
dan diperlukan sintesis juga evaluasi dalam penyusunannya.
Modul
Adalah materi pelajaran
yang disusun sedemikian rupa sehingga pembacanya diharapkan dapat menyerap
sendiri materi tersebut.
Diktat Pelajaran
Adalah catatan tertulis
suatu bidang studi yang disiapkan oleh guru untuk mempermudah pengayaan materi
pelajaran atau bidang studi yang dibahas dalam proses pembelajaran.
Terjemahan
Adalah karya tulis
hasil penerjemahan dari buku atau karya tulis bahasa asing ke bahasa Indonesia
atau sebaliknya.
Syarat seorang
penerjemah, yaitu:
Menguasai materi yang
akan diterjemahkan. Menguasai bahasa asing. Menguasai bahasa Indonesia yang
baik. Menguasai teknik menterjemahkan. Memahami latar belakang dari budaya
bahasa asing tersebut.
Laporan Hasil
Penelitian
Merupakan sajian
tertulis dari hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan atau bisa
dikatakan sebagai pertanggungjawaban dari kegiatan penelitian. Jika disusun
dalam kaitannya dengan persyaratan akademik, maka bentuk laporannya dapat
berupa skripsi, tesis atau disertasi.
Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbeda
dengan laporan hasil penelitian yang baku. Perbedaannya terdapat pada:
Bahan yang ditulis
dalam artikel ilmiah lebih bersifat singkat padat dan enak dibaca. Sistematika
diawali dengan kajian pustaka yang merupakan pendukung atau pembahasan rasional
pentingnya masalah yang diteliti. Prosedur penulisan artikel dapat ditulis
sebelum laporan penelitian diselesaikan
Macam-macam artikrl
ilmiah
Artikel Ilmiah Hasil
Penelitian
adalah tulisan ilmiah
yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan. Artikel ini disusun
sedemikian rupa sehingga tetap menampilkan semua aspek laporan hasil
penelitian, tetapi dalam format yang lebih ringkas.
Artikel Ilmiah Non
Penelitian
adalah artikel-artikel
hasil pemikiran yang relevan, hasil penelitian terdahulu, disamping teori yang
dapat digali dari buku-buku teks. Prosedur teknik penulisan artikel ilmiah
-
Pengembangan gagasan.
-
Perencanaan penulisan naskah.
-
Pengembangan paragraf.
-
Penulisan draf.
-
Finalisasi.
-
Komponen-komponen artikel iliah
Judul
Judul hasil pemikiran
hendaknya mencerminkan masalah yang dibahas. Pemilihan kata-kata yang
mengandung unsur-unsur utama masalah dan judul harus memiliki daya tarik yang
cukup kuat bagi pembaca.
Nama Penulis
Nama penulis artikel
hendaknya tanpa disertai gelar akademik atau profesional guna menghindari bias
seniorita dan wibawa serta inferioritas penulis.
Abstrak dan kata kunci
Berisi ringkasan dari
isi artikel yang dituangkan secara padat, bukan pengantar atau pengantar
penulis.
Pendahuluan
Menguraikan hal-hal
yang dapat menarik perhatian pembaca dan hendaknya berisi paparan tentang
permasalahan penelitian, wawasan dan rencana penulis dalam rangka pemecahan
masalahnya.
Bagian inti
Lazimnya bagian inti
berisi kupasan, analisis argumentasi, komparasi, keputusan dan pendirian atau
sikap penulis mengenai masalah yang dibicarakan.
Metode
Menguraikan bagaimana
penelitian dilakukan seperti rancangan atau desain penelitian, sasaran atau
target penelitian, teknik pengumpulan data, pengembangan instrumen dan teknik
analisis data.
Hasil penelitian
Hasil penelitian
hendaknya disajikan secara padat, dan komunikatif. Perhitungan statistik tidak
perlu disajikan dalam artikel.
Pembahasan
Dalam pembahasan,
penulis menyajikan hasil interpretasi temuannya dan mengaitkannya dengan
struktur pengetahuan yang telah mapan, dan hasil penelitian terdahulu. Sehingga
diharapkan lahirnya teori-teori baru atau modifikasi teori yang telah ada.
Penutup, kesimpulan dan
saran
Merupakan bagian akhir
yang pada dasarnya mengakhiri diskusi dengan sesuatu pendirian atau menyodorkan
beberapa alternatif penyelesaian.
Daftar Rujukan
Semua rujukan yang
terdapat dalam tulisan hendaknya dimasukkan ke dalam daftar rujukan.
Artikel ilmiah pada
sebuah jurnal
Harus memahami aturan
jurnal (gaya selingkung) yang akan dijadikan tujuan penulisan. Karena tiap-tiap
jurnal memiliki gaya selingkung yang berbeda. Harus memahami prosedur pemuatan
artikel ilmiah oleh penerbit jurnal.
Prosedur pemuatan
artikel itu diantaranya:
1) Penulis
menyerahkan naskahnya kepada pengelola jurnal atau Ketua Dewan Editor.
2) Ketua Dewan
Editor meminta bantuan beberapa penyunting ahli untuk menilai naskah tersebut
dan menetapkan layak tidaknya naskah tersebut dimuat.
3) Penyunting ahli
berperan sebagai wasit, yang menentukan layak atau tidaknya naskah tersebut
dimuat di jurnal. Kemungkinan hasil evaluasi: (1) layak dimuat tanpa revisi,
(2) dapat dimuat dengan revisi, (3) tidak layak dimuat.
4) Jika hasilnya
perlu direvisi, maka penulis diminta merevisi untuk nanti dinilai kembali dan
seterusnya sampai naskah tersebut layak untuk dimuat.
Fungsi karya ilmiah
bagi karier guru
Fungsi karya tulis
ilmiah bagi karir guru adalah mereka yang berkehendak memperdalam pengetahuan
dan kemampuan dalam mengembangkan profesi dan ilmu pengetahuan dalam bidang
pendidikan. Selain itu karya tulis ilmiah dapat dijadikan sebagai sarana untuk
kenaikan pangkat atau jabatan yang lebih tinggi. Kaitan pengembangan profesi
guru dengan karya tulis ilmiah Penulisan karya tulis ilmiah dapat dijadikan
sarana untuk pengembangan profesi guru. Jadi jika seorang guru ingin menaikkan
pangkatnya, maka ia harus menulis sebuah karya tulis ilmiah.
Dengan angka kredit
yang berbeda-beda, diantaranya:
Untuk makalah yang
berisi ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di bidang pendidikan.
a. Dalam bentuk
buku yang dipublikasikan (angka kreditnya 8)
b. Dimuat dalam
majalah ilmiah (angka kreditnya 4)
c. Tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk
buku (angka kreditnya 7)
d. Dalam bentuk
makalah tidak dipublikasikan , tetapi didokumentasikan perpustakaan sekolah
(angka kreditnya 3,5)
e. Karya tulis
ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang
pendidikan:
1) Dalam bentuk
buku dan dipublikasikan (angka kreditnya 12,5)
2) Dalam majalah
ilmiah yang dipublikasikan (angka kreditnya 6)
3) Tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk
buku (angka kreditnya 8)
4) Tidak
dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di perpustakaan sekolah dalam bentuk
makalah (angka kreditnya 4)
- Buku pelajaran atau modul
- Bertaraf nasional (angka kreditnya 5)
- Bertaraf provinsi (angka kreditnya 3)
- Diktat pelajaran (angka kreditnya 1)
Karya terjemahan buku
pelajaran atau karya ilmiah yang bermanfaat bagi pendidikan (angka
kreditnya 2,5)
Angka kredit diatas
diperuntukan bagi perseorangan. Bila kelompok, maka penulis utama mendapat 60%
dan penulis pembantu mendapat 40% dan dibagi rata yang jumlahnya tidak lebih
dari 5 orang
Kiat-kiat jadi penulis :
- - Mempunyai cita-cita untuk menjadi
penulis.
- - Banyak membaca.
- - Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
- - Sering berlatih menulis.
- - Mencoba mengirimkan tulisan ke media
cetak.
Membuat karya tulis
ilmiah:
Kriteria pemilihan
permasalahan:
Untuk memulai menulis
harus diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar,
mulai dari permasalahan yang sederhana sampai ke permasalahan yang paling
kompleks. Ruang lingkup permasalahan haru dari yang kecil sampai lingkup yang
besar, serta dari lingkup terbatas sampai lingkup terluas. Permasalahan yang
diangkat harus merupakan masalah yang aktual, penting dan perlu. Setelah
menetapkan kriteria permasalahan yang akan diangkat, langkah selanjutnya
adalah: Membuat daftar permasalahan yang timbul dalam benak pemikiran sendiri.
Dari
daftar permasalahan tersebut, buatlah skala prioritas dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan:
1) Apakah masalah
ini berguna atau cukup penting untuk saya persoalkan?
2) Apakah masalah
ini akan menghasilkan sesuatu yang baru?
3) Apakah masalah
cukup menarik perhatian?
4) Apakah masalah
tersebut cukup terbatas, artinya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit?
5) Apakah masalah
yang dipilih didukung data dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengan
pokok persoalan.
6) Apakah masalah
ini dapat diselesaikan dengan fasilitas dan kemampuan yang dimiliki?
Untuk membuat konsep
yang akan dijadikan acuan, maka harus dibuat garis besar penulisan (outline),
karena outline akan menjadi pedoman penulisan yang nantinya akan menghasilkan
karya yang lebih baik dan sistematis.
Konseptualisasi dan
pengembangan gagasan:
Pengelompokkan masalah kehidupan
sehari-hari, diantaranya:
1. Pendidikan
2. Ekonomi
3. Politik
4. Sosial
5. Budaya
6. Kesehatan
7. Keamanan
8. Agama dan
sebagainya
Masalah
pendidikan dapat dijabarkan menjadi:
- - Kurikulum
- - Pembelajaran
- - Evaluasi
- - Bimbingan Karir
- - Administrasi Pendidikan
- - Tujuan Pembelajaran
- -Perencanaan Pembelajaran
- - Guru dan Siswa, dan sebagainya
Untuk mengembangkan
konsep dan gagasan yang akan dituangkan kedalamoutline, kita dapat melakukannya
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan:
-
Mengapa masalah tersebut bisa terjadi?
-
Apakah ada faktor penyebab yang
mempengaruhinya?
-
Kapan dan dimana masalah itu terjadi?
-
Upaya apa yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah tersebut?
-
Siapa yang bisa melakukannya?
-
Apa akibatnya bila masalah tersebut
dibiarkan? Dan seterusnya.
Konseptualisasi dan
pengembangan gagasan dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
- - Cari, temukan dan pilih salah satu
masalah yang menjadi prioritas pertama.
- - Menentukan judul atau tema permasalahan
yang dipilih.
- - Membuat kerangka garis besar karangan
atau outline penulisan.
- - Menguraikan atau menjelaskan baik secara
teoritik maupun secara empirik.
- - Bagian-bagian outline penulisan karangan
ilmiah, terdiri dari:
- Judul
- Kata
Pengantar
- Daftar
Isi
- Daftar
Tabel
- Daftar
Gambar
- Bab
Pendahuluan
- Bab
Penjelas/Uraian/Pembahasan
- Bab
Kesimpulan dan Rekomendasi
- Daftar
Pustaka
Mengembangkan ide atau
gagasan dalam bentuk tulisan, Keuntungan berkomunikasi melalui tulisan, yaitu:
-
- Susunan tatabahasa dan struktur
kalimat dapat disempurnakan.
- - Hasil karya tulis dapat diteliti ulang
untuk lebih disempurnakan.
- -Pembahasan dan sistematika berfikir,
alur berfikir dapat dikaji ulang sehingga lebih sempurna dan sistematis.
- - Memiliki nilai dokumenter yang cukup
tinggi, karena dapat dibaca ulang.
- - Dapat menyebarluaskan informasi dan
mudah diperoleh semua diperoleh semua orang.
Kelemahan komunikasi
dalam bentuk tulisan, yaitu:
-
Tidak semua orang mampu memahami isi
pemikiran, karena hal ini memerlukan wawasan pengetahuan yang luas untuk
mencernanya.
-
Jarak komunikasi dan psikologis antara
penulis denganpembaca masih terlalu jauh atau lebar, karena penulis dan pembaca
tidak berkomunikasi secara langsung.
Pola penulisan karya
tulis ilmiah :
-
Pola pemecahan topik adalah topik
bahasan yang masih dalam lingkup suatu tema menjadi bagian-bagian yang lebih
sempit untuk dianalisis.
-
Pola masalah dan pemecahannya, adalah
pola yang telah terlebih dahulu mengemukakan masalah dalam lingkup pokok
bahasan untuk kemudian dianalisis pemecahannya.
-
Pola kronologi, menggarap topik menurut
urutan peristiwa yang terjadi.
-
Pola perbandingan, pola yang
mengemukakan dua aspek atau lebih dari satu topik dengan menunjukan perbedaan
dan persamaan dari aspek tersebut.
Gaya penuturan karya
tulis ilmiah:
Deskripsi atau gambaran
tertulis dimana penulis berusaha menggambarkan wujud benda atau gejala melalui
kata-kata.
Narasi atau kisah yaitu
model penuturan yang menyajikan rangkaian cerita atau suatu kejadian dalam
waktu tertentu.
Ekspose atau
penjabaran, yaitu penuturan yang menjelaskan dan menafsirkan fakta, gejala atau
suatu kejadian.
Argumentasi atau
penyajian alasan, yaitu jenis penuturan yang mengemukakan fakta yang mendukung
pandangan seseorang atau penulis.